Senin, 27 April 2009

Malam Selawe dan Malam Songolikur di Gresik

Ngomong - ngomong ramadhan pasti tidak akan lepas dari tradisi dan budaya dimasing - masing daerah. Dan juga pastinya selalu akan jadi pedebatan karena ditakutkan mendekati syirik. Dan kebetulan lagi di gresik kalau bulan ramadhan tak pernah lepas dari malam 25 dan malam 29 yang dah turun temurun sejak jaman Sunan Giri.

Malam selawe alias 25 ,adalah puncak malam dimana orang - orang melakukan itikaf dan memburu Lailatul Qodar dengan berziarah ke makam Sunan Giri di desa Giri kecamatan Kebomas Gresik. Biasanya dimulai malam likuran yaitu malam ke 21. Entah bagaimana asal - usulnya tradisi malam selawe di Sunan Giri ini karena ga ada penjelasan yang pasti. Sepertinya cerita dari mulut ke mulut yang ditambahkan bumbu - bumbu selalu berkembang menjadi budaya dan tradisi merakyat. Ratusan pedagang berjajar - jajar sepanjang jalan Sunan Giri hingga Makam Sunan Giri. Sebenarnya para pedagang sudah membuka stan sejak pertengahan ramadhan tapi puncaknya ya malam selawe. Banyak sekali yang ditawarkan para pedagang kagetan mulai makanan, pakaian, celengan dari tanah liat, kopiah , furniture, vas bunga, mainan dll. Kebetulan sekali rumah saya di gresik jadi dah terbiasa hahahaha.

Pasar dan lelang bandeng biasanya pada malam songolikuran alias ke 29. Tradisi pasar bandeng itu mulai ada sejak jaman Sunan Giri. Setiap bulan puasa banyak santri yang datang ke Giri Kedaton untuk belajar ilmu agama. Ketika menjelang Idul Fitri, sebelum pulang ke daerah, para santri menyempatkan diri berbelanja oleh-oleh. Tradisi itu terus menyebar sehingga para pedagang bandeng dari luar daerah banyak mengadu nasib menjual bandeng di Gresik menjelang Idul Fitri. sedangkan tradisi lelang bandeng memang bermula dari kebiasaan masyarakat Gresik yang memiliki kepercayaan bahwa bandeng itu juga melambangkan prestise seseorang di dalam masyarakat, maka dari itu banyak masyarakat Gresik memakan bandeng, terutama menjelang hari raya, makin besar bandengnya maka semakin tinggi pula prestisenya dalam pandangan masyarakat. Akan tetapi karena jumlah bandeng yang berukuran besar semakin berkurang maka diadakan lah lelang. Bandeng yang dilelang hanya bandeng yang mempunyai ukuran kawak yakni bandeng dengan ukuran yang besar. Yang pernah saya temui bandeng terbesar saat itu berat nya 5, 3 kg. Sedangkan bandeng yang di lelang besarnya mencapai lebih dari 10 kg.

Sumber:Leah

0 komentar:

Template by:
Free Blog Templates