Kamis, 07 Mei 2009

Nasi Krawu, Hidangan Khas Gresik di tengah Kota Jakarta

Nasi Krawu adalah makanan khas kota Gresik. Makanan ini merupakan campuran dari nasi dan daging sapi dengan kadar minyak yang termasuk tinggi. Krawu menurut cerita berasal dari kata "krawukan", artinya ambil nasi atau lauk dengan jari tangan langsung, tanpa alat bantu sendok atau lainnya.

Nasi krawu Gresik mirip dengan Nasi Langgi, yang khas kota Solo, sama-sama didominasi unsur daging. Bahkan lauk utama nasi krawu adalah daging dan jerohan sapi yang dimasak semur. Disajikan di atas daun pisang, nasi krawu dimakan bersama daging sapi yang disuwir-suwir, jerohan dengan sambal terasi pedas pekat, dipadu sambal dari parutan kelapa yang biasa disebut srundheng.

Srundheng terdiri dari tiga macam. Yaitu krawu, abon dan mangot. Krawu berwarna merah pedas, abon berwarna kuning berasa manis. Sedangkan mangot adalah kelapa tidak diparut tetapi ditumbuk dicampur kluwak, rasanya gurih.

Namun, menurut sebuah sumber, Nasi Krawu aslinya bukan dari Gresik, tapi masakan khas Madura. Namun, di Madura sendiri hampir tidak ada lagi yang memasak Nasi Krawu. Sebagian besar pedagang nasi krawu berasal dari Madura, atau masih masih punya ikatan saudara. Sedangkan masakan asli bikinan orang Gresik jaman dulu adalah nasi Roomo. Roomo adalah sebuah wilayah di Kecamatan Manyar yang berbatasan langsung dengan wilayah Gresik kota.

Menurut cerita yang berkembang, nasi ini ada karena pada zaman dahulu ada seorang wanita setengah baya yang kebingungan dalam menghidupi keluarganya sampai suatu ketika dia bertemu waliyullah yang menyarankan dia untuk "menjual desanya," wanita ini faham dengan perkataan waliyullah tersebut kemudian dia menjual nasi aneh yang sekarang terkenal dengan nasi Roomo.

Bahan makanan dan penyajiannya menggunakan wadah yang khas. Nasinya disajikan dalam takir, wadah segi empat dari daun pisang yang dibuat dengan dua biting ditusukkan pada dua sisi yang saling berhadapan, setelah diratakan diberi bubur. Lauknya berupa sayur koya dan krupuk kulit sapi atau krecek.

Di Jakarta, nama Nasi Krawu tentu sudah kalah populer dengan nasi uduk atau nasi gudeg. Tidak banyak restoran yang menawarkan menu khas kota semen di timur pulau jawa tersebut. Namun, jika penasaran seperti apa nasi krawu ini, bisa berkunjung ke restoran Nasi Krawu Rejeki yang terletak di Jalan Nipah III, Kebayoran Baru, di sebelah kantor Walikota Jakarta Selatan.

Di sini, seporsi Nasi Krawu dihidangkan dengan terbungkus daun pisang yang di dalamnya berisi nasi, empal, serundeng, sambal, kering tempe dan perkedel. Menurut pemilik rumah makan ini, Agus Santoso, nasi krawu aslinya hanya terdiri dari nasi, empal, serundeng dan sambal saja. Namun untuk menyesuaikan "perut" pelanggan ibu kota, akhirnya ditambahkan perkedel dan kering tempe.

Bukan tambahan itu saja yang membuat makanan ini berbeda dengan aslinya. Kekhasan Nasi Krawu terletak pada sambalnya yang superpedas. Namun, ketika nasi ini hadir di Jakarta, tidak banyak orang yang tahan akan pedasnya sambal itu. Jadilah rasa sambalnya pun disesuaikan. Di sini, ukuran sambalnya lebih pedas dibandingkan restoran sejenis di Jakarta. Selain Nasi Krawu, di rumah makan ini juga tersedia ayam goreng penyet.

Dari berbagai sumber.

0 komentar:

Template by:
Free Blog Templates